BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Media dalam belajar
saat ini memang sudah sangat berkembang di Indonesia. Belajar dengan
menggunakan media sudah banyak diterapkan di sekolah. Pada dasarnya media
adalah sarana pendukung yang digunkan dalam hal pengajaran agar pendidik danpat
lebih mudah meyampaikan materi yang dibahasnya. Dalam menggunakan media harus
dilihat apa yang akan disamapikan kepada siswa. Guru harus dapat merangsang
terhap siswa untuk berfikir aktif untuk memecahkan masalah yang dihadapakan
kepada siswa. Dengan menggunakan media yang tepat diharapkan mampu membantu
guru dalam memberikan materi yang diberika kepada siswa.
Dalam
kegiatan belajar siswa tidak hanya memperoleh teorinya saja namun alangkah
baiknya siswa mampu mempraktekkanya. Belajar menggunakan media animasi merupan
cara belajar yang dapat diterapkan untuk sekolah dasar .Dengan melihat animasi
yang dipelihatkan siswa akan merasa tertarik dengan apa yang dilihatnya, namun
selain melihat secara tidak langsung siswa diajak untuk berfikir apa mejadi
permasalahan yang ditampilkan sehingga siswa dapat berfikir aktif. Selain
diberkan materi oleh Guru, dengan melihat animasi yang ditampilkan siswa
mampu mengidentifikasi terhadap yang harus dilukan untuk memecahakan masalah
yang dihadapi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Animasi?
2.
Bagaimana menerapkan pembelajaran dengan media animasi ?
3.
Bagaimana keunggulan dan kelemahan dengan menggunakan media animasi ?
C. Tujuan
1. Memahami
tentang Animasi.
2.
Mengetahui pembelajaran dengan menggunakan media animasi.
3.
Mengetahui keunggulan dan kelebahan yang timbul jika menggukan media animasi
dalam
Pembeljaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Animasi
Animasi
berasal dari kata ”Animation” yang dalam bahasa Inggris ”to animate”
yang berarti menggerakan. Animasi dapat diartikan sebagai menggerakan sesuatu (gambar atau obyek) yang
diam. Sejarah animasi dimulai dari jaman purba, dengan ditemukannya
lukisan-lukisan pada dinding goa di Spanyol yang menggambarkan ”gerak” dari
binatang-binatang. Pada 4000 tahun yang lalu bangsa Mesir juga mencoba
menghidupkan suatu peristiwa dengan gambar-gambar yang dibuat berurutan pada
dinding.
Sejak
menyadari bahwa gambar bisa dipakai sebagai alternatif media komunikasi, timbul
keinginan menghidupkan lambang-lambang tersebut menjadi cermin ekspresi
kebudayaan. Terbukti dengan diketemukannya berbagai artefak pada peradapan
Mesir Kuno 2000 sebelum masehi. Salah satunya adalah beberapa panel yang
menggambarkan aksi dua pegulat dalam berbagai pose.
Animasi
sendiri tidak akan pernah berkembang tanpa ditemukannya prinsip dasar dari
karakter mata manusia yaitu: persistance of vision (pola penglihatan
yang teratur). Paul Roget, Joseph Plateau dan Pierre Desvigenes, melalui
peralatan optic yang mereka ciptakan, berhasil membuktikan bahwa mata manusia
cenderung menangkap urutan gambar-gambar pada tenggang waktu tertentu sebagai
suatu pola. Dalam perkembangannya animasi secara umum bisa didefinisikan
sebagai suatu sequence gambar yang diekspos pada tenggang waktu tertentu
sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak.
Menurut Artawan (2010),
ada tiga jenis format animasi yaitu animasi tanpa sistem control misalnya untuk
pause, memperlambat kecepatan pergantian frame, zoom in, zoom out dan lain
sebagainya, animasi dengan sistem kontrol dan animasi manipulasi langsung,
dimana guru dapat berinteraksi langsung dengan kontrol navigasi.
Media animasi
termasuk jenis media visual audio, karena terdapat gerakan gambar dan suara.
Menurut Sudrajat (2010), pembelajaran audio visual didefinisikan sebagai
produksi dan pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui
penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus bergantung
kepada pemahaman kata-kata dan symbol sejenis
Menurut Furoidah (2009), media animasi pembelajaran merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi pembelajaran dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan pun digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran.
Animasi merupakan salah satu bentuk visual bergerak yang dapat
dimanfaatkan untuk menjelaskan materi pelajaran yang sulit disampaikan
secara konvensional. Dengan diintergrasikan ke media lain seperti video,
presentasi, atau sebagai bahan ajar tersendiri animasi cocok untuk menjelaskan
materi-materi pelajaran yang secara langsung sulit dihadirkan di kelas atau
disampaikan dalam bentuk buku.
Jenis-Jenis Animasi
Dilihat dari tehnik pembuatannya animasi yang ada saat ini dapat dikategorikan
menjadi 3,
yaitu:
1. Animasi Stop-motion (Stop Motion Animation)
2. Animasi Tradisional (Traditional animation)
3. Animasi Komputer (Computer Graphics Animation)
1. Stop-motion animation
Stop-motion animation sering pula
disebut claymation karena dalam perkembangannya, jenis animasi ini
sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan . Tehnik stop-motion animation merupakan animasi yang dihasilkan dari
penggambilan gambar berupa obyek (boneka atau yang lainnya) yang digerakkan
setahap demi setahap. Dalam pengerjaannya teknik ini memiliki tingkat
kesulitan dan memerlukan kesabaran yang tinggi.
2. Animasi Tradisional (Traditional
animation)
Tradisional animasi
adalah tehnik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Dinamakan
tradisional karena tehnik animasi inilah yang digunakan pada saat animasi
pertama kali dikembangkan. Tradisional animasi juga sering disebut cel
animation karena tehnik pengerjaannya dilakukan pada celluloid
transparent yang sekilas mirip sekali dengan transparansi OHP yang sering
kita gunakan. Pada pembuatan animasi tradisional, setiap tahap gerakan digambar
satu persatu di atas cel.
Dengan berkembangnya teknologi
komputer, pembuatan animasi tradisional ini telah dikerjakan dengan menggunakan
komputer. Dewasa ini teknik pembuatan animasi tradisional yang
dibuat dengan menggunakan komputer lebih dikenal dengan istilah animasi 2
Dimensi 3. Animasi Komputer Sesuai dengan namanya, animasi ini secara keseluruhan dikerjakan dengan
menggunakan komputer. Dari pembuatan karakter, mengatur gerakkan “pemain”
dan kamera, pemberian suara, serta special effeknya semuanya di kerjakan dengan komputer. Dengan animasi komputer, hal-hal yang awalnya tidak mungkin
digambarkan dengan animasimenjadi mungkin dan lebih mudah. Sebagai contoh
perjalanan wahana ruang angkasa ke suatu planet dapat digambarkan secara jelas.
Software Animasi
Saat ini terdapat banyak jenis software animasi yang beredar di pasaran, dari
software yang mempunyai kemampuan yang sederhana hingga
yang komplek, dari yang gratis hingga puluhan juta rupiah.
Dari sisi fungsi penggunaan
software animasi dapat dikelompokkan menjadi Software Animasi 2 Dimensi dan
Software Animasi 3 Dimensi.
1. Software Animasi 2
Dimensi.
Software
animasi 2D adalah software yang digunakan untuk membuat animasi tradisional (flat
animation), umumnya mempunyai kemampuan untuk menggambar, mengatur gerak,
mengatur waktu, beberapa dapat mengimpor suara. Dari sisi penggunaan umumnya tidak sulit.
Contoh dari Software Animasi 2D ini antara lain: (1) Macromedia Flash,(2) Macromedia Director,(3) ToonBoom Studio,(4) Adobe
ImageReady,(5) Corel RaVe,(6) Swish Max,(7) Adobe After Effect.
2. Software Animasi 3
Dimensi
Software animasi 3D mempunyai
fasilitas dan kemampuan yang canggih untuk membuat animasi 3 dimensi. Fasilitas
dan kemampuan tersebut antara lain, membuat obyek 3D, pengaturan gerak kamera,
pemberian efek, import video dan suara, serta masih banyak lagi. Beberapa
software animasi 3D mempunyai kemampuan khusus, misalnya untuk animasi
figure(manusia), animasi landscape (pemandangan), animasi title (judul), dll.
Karena kemampuannya yang canggih, dalam penggunaannya diperlukan pengetahuan
yang cukup tinggi dan terkadang rumit. Contoh dari
Software Animasi 3D ini antara lain: (1) 3D Studio
Max,(2) Maya,(3) Poser (figure animation),(4) Bryce (landscape
animation),(5) Vue (landscape animation),(6) Cinema 4D,(7)
Blender,(8) Daz3D.
B. Manfaat Animasi
Animasi pada
dasarnya mempunyai fungsi sebagai hiburan, namun pada saat ini animasi sudah
sangat berkembang. Animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai
kebutuhan dalam berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius,
dari mulai sebagai fungsi utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Animasi
dibangun berdasarkan manfaatnya sebagai perantara atau media yang digunakan
untuk berbagai kebutuhan di antaranya :media hiburan,media iklan, media
presentasi. Media Animasi digunakan untuk menghibur penonton atau pengguna
animasi tersebut, sehingga memberikan kepuasan. Animasi sebagai media hiburan
biasanya digarap dengan sangat serius karena sebagai produk dagangan yang
memiliki harga jual. Salah satu kegunaan animasi yang serin kita gunakan adalah
animasi untuk memperindah tampilan animasi. Media Presentasi, animasi digunakan
untuk membuat menarik perhatian para auden atau peserta presentasi
terhadap materi yang disampaikan oleh presenter. Dengan penambahan
animasi pada media presentasi membawa suasana presentasi menjadi
tidak kaku. Dengan penambahan animasi diharapkan dapat tercapai
penyampaian informasi atau terjadinya komunikasi yang baik sesui dengan
yang diharapkan. Beberapa fungsi animasi dalm mendukung untuk kegiatan
presentasi adalah :
- Memperindah tampilan presentasi.
- Meanrik perhatian dengan adanya pergerakan dan suara
yang selaras.
- Memudahkan susunan presentasi.
- Memper mudadah penggambaran suatu materi.
C. Pengertian Animasi Utuk Pembelajaran
Secara
harfiah, media berarti perantara atau pengantar. Menurut Nurhayati dan Sappe
(2004), ada beberapa pengertian media yang dikemukakan oleh para ahli antara
lain sebagai berikut :
1) Assocation for education and Communication
Technology (AECT) mengartikan sebagai
segala bentuk
yang digunakan untuk proses penyaluran informasi.
2) National Educational Association (NEA) mengartikan
sebagai segala bentuk yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau
dibicarakan beserta instrumen yang digunakan untuk kegiatan tersebut.
3) Blake dan Horalsem mengatakan media yang digunakan
untuk membawa atau menyampaikan sesuatu pesan dimana media merupakan jalan atau
alat yang mana suatu pesan berjalan antara komunikator dengan komunikan.
4) Santoso dan Harmidjojo menyatakan semua bentuk
perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga gagasan itu sampai pada
penerima.
Menurut Hidayat (2010), media diartikan meliputi alat bantu guru dalam mengajar
serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa).
Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal hal tertentu, bisa
mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu
didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan
oleh media meskipun tanpa keberadaan guru. Pada hakekatnya media pendidikan
juga merupakan media komunikasi, karena proses pendidikan juga merupakan proses
komunikasi. Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran, maka media
pendidikan sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri.
Sedangkan media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidikan adalah media pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media pendidikan. Alat peraga, alat bantu guru (teach¬ing aids), alat bantu audio visual (AVA), atau alat bantu belajar yang selama ini sering juga kita denga pada dasamya, semua istilah itu dapat kita masukkan dalam konsep media, karena konsep media merupakan perkembangan lebih lanjut dari konsep konsep tersebut.
Sedangkan media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidikan adalah media pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media pendidikan. Alat peraga, alat bantu guru (teach¬ing aids), alat bantu audio visual (AVA), atau alat bantu belajar yang selama ini sering juga kita denga pada dasamya, semua istilah itu dapat kita masukkan dalam konsep media, karena konsep media merupakan perkembangan lebih lanjut dari konsep konsep tersebut.
Pengajaran akan lebih
efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran dapat
divisualisasikan secara realistik menyerupai keadaan yang sebenarnya, namun
tidaklah berarti bahwa media hrus menyerupai keadaan sebenarnya. Hal yang
penting penting untuk dibahas adalah bagaimana pesan visual sebagi media dalam
hubunganya dengan proses belajar- mengajar, artinya bagai mana guru dan siswa
memanfaatkan pesan visual untuk mempertinggi proses belajar dan
mengajar.Ketrampilan memahami pesan visual dapat diartikan sebagai kemampuan
menerima dan menyampaikan pesan-pesan visual mecakup membaca visual secara
tepat,memahami makna yang terkandung di dalamnya, menghubungkan unsur- unsur
isi pesan visual dengan pesan verbal atau sebaliknya,serta mampu menghatati
nilai keindahan visual. Sedangkan menyampaikan pesan visual mencakup
menvisualisasikan pesan verbal, melukiskan atau memvisualisasikan makna isi
pesan, dan menyederhanakan makna dalam pesan visual animasi.
D. Animasi Untuk Pembelajaran
Penggunaan
animasi dalam pembelajaran memang mempunyai banyak kelebihanya.Saat ini semakin
banyak pendidik yang menggunakan animasi dalam menyamapikan materi yang di
sampaikan dalam menarik perhatian serta mempermudah pemahaman siswa dalam
belajar. Pembelajaran menggunakan animasi mempunyai banyak maanfaat dan
keunggulanya. Menurut Hidayat (2010) Manfaat secara umum, media dalam proses
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga
kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara. lebih
khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci.
Menurut Kemp dan Dayton (1985) dalam Hidayat (2010) manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
Menurut Kemp dan Dayton (1985) dalam Hidayat (2010) manfaat media dalam pembelajaran, yaitu:
·
Penyampaian
materi pelajaran dapat diseragamkan. Setiap guru mungkin mempunyai penafsiran
yang berbeda beda terhadap suatu konsep materi pelajaran tertentu. Dengan
bantuan media, penafsiran yang beragam tersebut dapat dihindari sehingga dapat
disampaikan kepada siswa secara seragam. Setiap siswa yang melihat atau
mendengar uraian suatu materi pelajaran melalui media yang sama, akan menerima
informasi yang persis sama seperti yang diterima oleh siswa-¬siswa lain. Dengan
demikian, media juga dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara
siswa di manapun berada.
·
Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik. Berbagai potensi yang
dimilikinya, media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan
dan warna, baik secara alami maupun manipulasi. Materi pelajaran yang dikemas
melalui program media, akan lebih jelas, lengkap, serta menarik minat siswa.
Dengan media, materi sajian bisa membangkitkan rasa keingintahuan siswa dan
merangsang siswa bereaksi baik secara fisik maupun emosional. Singkatnya, media
pembelajaran dapat membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi
lebih hidup, tidak monoton, dan tidak membosankan.
·
Proses
belajar menjadi lebih interaktif. Jika dipilih dan dirancang secara baik, media
dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif selama
proses pembelajaran. Tanpa media, seorang guru mungkin akan cenderung berbicara
satu arah kepada siswa. Namun dengan media, guru dapat mengatur kelas sehingga
bukan hanya guru sendiri yang aktif tetapi juga siswanya.
·
Efesiensi
dalam waktu dan tenaga. Keluhan yang selama ini sering kita dengar dari guru
adalah, selalu kekurangan waktu untuk mencapai target kurikulum. Sering terjadi
guru menghabiskan banyak waktu untuk menjelaskan suatu materi pelajaran. Hal
ini sebenarnya tidak harus terjadi jika guru dapat memanfaatkan media secara
maksimal. Misalnya, tanpa media seorang guru tentu saja akan menghabiskan
banyak waktu untuk mejelaskan sistem peredaran darah manusia atau proses
terjadinya gerhana matahari. Padahal dengan bantuan media visual, topik ini
dengan cepat dan mudah dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media menyajikan
materi pelajaran yang memang sulit untuk disajikan oleh guru secara verbal.
Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan
waktu dan tenaga seminimal mungkin. Dengan media, guru tidak harus menjelaskan
materi pelajaran secara berulang ulang, sebab hanya dengan sekali sajian
menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
·
Meningkatkan
kualitas hasil belajar. Penggunaan media bukan hanya membuat proses
pembelajaran lebih efisien, tetapi juga membantu siswa menyerap materi
pelajaran lebih mendalam dan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan informasi
verbal dari guru saja, siswa mungkin kurang memahami pelajaran secara baik.
Tetapi jika hal itu diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan,
atau mengalami sendiri melalui media, maka pemahaman siswa pasti akan lebih
baik.
·
Media
memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan kapan
saja.Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat
melakukan kegiatan pembelajaran secara lebih leluasa, kapanpun dan dimanapun,
tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. Program program pembelajaran
audio visual, termasuk program pembelajaran menggunakan komputer, memungkinkan
siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara mandiri, tanpa terikat oleh waktu
dan tempat. Penggunaan media akan menyadarkan siswa betapa banyak sumber sumber
belajar yang dapat mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu kita sadari bahwa
alokasi waktu belajar di sekolah sangat terbatas, waktu terbanyak justru
dihabiskan siswa di luar lingkungan sekolah.
·
Media dapat
menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses belajar. Dengan
media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk
mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber sumber ilmu
pengetahuan. Kemampuan siswa untuk belajar dari berbagai sumber tersebut, akan
bisa menanamkan sikap kepada siswa untuk senantiasa berinisiatif mencari
berbagai sumber belajar yang diperlukan.
·
Mengubah
peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. Dengan memanfaatkan media
secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu satunya sumber belajar bagi
siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena
bisa berbagi peran dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak
memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek aspek edukatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain-lain.
Menurut Nurhayati dan sappe (2004), media pembelajaran mempunyai fungsi
sebagai :
1) memperjelas dan memperkaya/melengkapi informasi
yang diberikan secara verbal.
2) meningkatkan motivasi, efektivitas dan efesiensi
penyampaian informasi.
3) menambah variasi penyajian materi.
4) dapat menimbulkan semangat, gairah, dan mencegah
kebosanan siswa untuk belajar.
5) memudahkan materi untuk dicerna dan lebih membekas,
sehingga tidak mudah dilupakan
siswa.
6) memberikan pengalaman yang lebih konkret bagi hal
yang mungkin abstrak.
7) memberikan stimulus dan mendorong respon siswa.
E. Kelebihan Media
Animasi
Kelebihan media animasi adalah penggabungan unsur
media lain seperti audio, teks, video, image, grafik, dan sound menjadi satu
kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar
siswa. Selain itu, dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe
visual,visual,dan auditif (Sudrajat, 2010).Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi seorang guru atau pelatih dalam memilih dan menggunakan media
audio-visual dalam menyampaikan informasi, fikiran dan pesan kepada anak
didiknya, menurut Sadiman (2003:23) dalam Anonim (2009) antara lain:
1) Media audio-visual mempermudah orang menyampaikan
dan menerima materi, fikiran dan
pesan serta dapat menghindarkan
salah pengertian.
2) Media audio-visual mendorong keinginan seseorang
untuk mengetahui lebih lanjut informasi
yang sedang dipelajarinya.
3) Media audio-visual dapat mengekalkan pengertian
yang didapat dalam buku materi.
4) Media audio-visual sudah berkembang di masyarakat.
F. Kelemahan Media Animasi
Media animasi
merupakan media yang cocok digunakn dalam pembelajaran,karena dengan
menggunakan media animasi siswa dapat mengetahui atau lebih mudah memahami
tentang materi tang disampaikan oleh guru. Hanya saja Pedidik harus juga
berfikir kreatif untuk menggunakan animasi sesuai dengan materi yang
disampaikan, sehingga siswa dapat memhami isi materi yang terkandung dalam
animasi yang ditampilkan oleh guru. Menurut Artawan (2010), kelemahan dari
media animasi diantaranya :
1)
Memerlukan kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain
animasi yang dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran
2)Memerlukan
software khusus untuk membukanya
3)Guru
sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki kemampuan memahami siswanya,
bukan memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas
tanpa adanya usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu
banyak dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa.
Menggunakan media animasi memang mempunyai beberapa kelemahan yang timbul,namun
kelemahan itu tentunya dapat diatasi.Cara mengatasiya tetunya pendidik atau
guru haru kreatif dan menguasai sofwer yang dibutuhkan. Selain dari pedidik
yang berperan yang harus dipehuhi adalah fasilitas yang mendukung.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media
pembelajaran memeng mempunyai peran yang sangat penting dan dibutuhkan untuk
membantu dalam mempermudah dalam menagkap materi yang disampaikan oleh guru.
Salah satu media yang dipergunakn dalam pembelajaran adalah media visual yaitu
animasi. Media animasi utuk pembelajaran memang sanagat membantu utuk
mempermudah dan lebih efisien untuk pedidik utuk menyanpaikan materi yang
dibutuhkan. Sudah banyak ahli tentang keuggulan menggunakan media animasi untuk
pembelajaran slah satunya menurut Sadiman (2003:23) dalam Anonim (2009) antara
lain:
1) Media audio-visual mempermudah orang menyampaikan
dan menerima materi, fikiran dan
pesan serta dapat menghindarkan
salah pengertian.
2) Media audio-visual mendorong keinginan seseorang
untuk mengetahui lebih lanjut informasi
yang sedang dipelajarinya.
3) Media audio-visual dapat mengekalkan pengertian
yang didapat
4) Media audio-visual sudah berkembang di masyarakat.
Dari pendapat
Sadiman semakin menegaskan bahwa media animasi memang sangat medukung dalam
pendidikan. Karena dengan menggunakan media animasi selain siswa yang lebih
mudah mehami materi yang disampaikan oleh guru. Lebih efisien dalam hal waktu,
dan tenga denga media yang menyajikan materi pelajaran yang memang sulit untuk
disajikan oleh guru secara verbal. Dengan media, tujuan belajar akan lebih
mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.
Dengan media, guru tidak harus menjelaskan materi pelajaran secara berulang
ulang, sebab hanya dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran. Karena dibantu dengan media yang mendukun dalam
menyampaikan materi dan lebih efisien waktu, maka guru akan lebih banyak
memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek aspek edukatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi
belajar, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, DR. Nana dan DRS. Ahmad Rivai.2005. Media
Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/
http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/02/28/pengaruh-penggunaan-media-animasi-sebagai-strategi-pembelajaran-aktif-pada-konsep-metabolisme-di-kelas-xii-man-negeri-2-sinjai/
Rate This
http://garengs-sofian.blogspot.com/2009/08/manfaat-animasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar